Genpilomboksumbawa.com, LEMBAR – Rangkaian kegiatan Selebrasi Sail Indonesia Moyo Tambora 2018 yang telah berlangsung sejak Minggu (09/09/2018) resmi ditutup pada Rabu (19/09/2018). Jika pada saat pembukaan lalu kegiatan berlangsung di Pulau Sumbawa, lebih tepatnya di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa dan dibuka secara langsung oleh Menteri Kooridinator Bidang Kemaritiman, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan dan ditemani oleh Menteri Perhubungan, Menteri Pariwisata dan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), maka pada seremoni penutupan, kegiatan dilangsungkan di Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat dan ditutup secara resmi oleh perwakilan Menteri Perhubungan, yaitu Bapak Buyung Lalana selaku Staf Khusus Kementerian Perhubungan.
Meski telah berakhir, Sail Moyo Tambora 2018 sangat berbekas bagi banyak pihak. Baik dari unsur pemerintah, masyarakat, wisatawan terlebih bagi para Yachter yang merupakan peserta Sail Moyo Tambora 2018 ini. Pasalnya, semenjak ketibaan para yachter di perairan Pulau Sumbawa, beragam kegiatan budaya serta prosesi penyambutan telah disuguhkan bagi para yachter.
Sejak dibuka pada minggu (09/09/2018) lalu, senyum semringah telah menyertai langkah para yachter selama berada di Sumbawa. Tak ayal, kegiatan Sail Indonesia Moyo Tambora 2018 dicap Sukses dari segi pelaksanaan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Dalam sambutan Menteri Perhubungan yang diwakili oleh Buyung Lalana, dipembuka sambutan Buyung langsung mengucapkan selamat kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan pihak yang terlibat atas Suksesnya pelaksanaan selebrasi Sail Indonesia Moyo Tambora 2018 di Sumbawa.
“Sebelumnya, saya akan membuka sambutan ini dengan ucapan selamat. Selamat kepada Pemda NTB dan pihak yang terlibat karena Sail Moyo Tambora ini sukses dari segi penyelenggaraan kegiatan”, ucap Buyung.
Dalam sambutannya Buyung juga mengungkapkan maksud atas diselenggarakannya Sail Indonesia Moyo Tambora yang berdampak secara langsung terhadap daerah tempat di mana selebrasi tersebut berlangsung. Setidaknya terdapat tiga poin penting yang dapat dirasakan secara langsung oleh tuan rumah, pertama mempercepat pembangunan, kedua mempromosikan pariwisata serta meningkatkan aktivitas kemaritiman.
“Terdapat beberapa hal yang merupakan alasan mendasar dari dilaksanakannya Sail Indonesia Moyo Tambora ini. Alasan inilah yang sekaligus akan berdampak secara langsung bagi daerah tempat dilaksanakannya Selebrasi Sail Indonesia. Pertama, untuk melakukan percepatan pembangunan. Kedua, untuk melakukan promosi potensi pariwisata. Ketiga, meningkatkan aktivitas kemaritiman”, lanjut Buyung Lalana.
Tidak hanya dari Kementerian Perhubungan, apresiasi lain juga turut disampaikan oleh Raymond T. Lesmana, yang merupakan Perwakilan Kementerian Pariwisata dan menjadi salah satu dari Organizar dari International Yacht Rally. Dikutip dari infopublik.id, Raymond mengungkapkan bahwa Sail Moyo Tambora 2018 Mencatatkan Rekor Menggembirakan, sebagai Sail Terlama, Terbanyak dan Terpadat.
Tidak hanya itu, Selebrasi Sail Moyo Tambora 2018 juga turut mencatatkan rekornya dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Pada Seremoni Pembukaan beberapa waktu lalu, Sail Moyo Tambora mencatatkan rekor Peniupan Secara Bersama Alat Musik Serunai Dengan Peserta Terbanyak, yaitu sebanyak 1.500 orang di Pelabuhan Badas, Sumbawa. Penyerahan sertifikat diterima secara langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB sesaat setelah peniupan berlangsung.
Setelah seluruh rangkaian selebrasi Sail Moyo Tambora 2018 ditutup secara resmi, selanjutnya para Yachter akan melanjutkan perjalanannnya menuju Pulau Bali dan destinasi lainnya. ��������}ZCM��